Rabu, 14 September 2011

Triangle of Identity, Etnicity, and Nationality (ethnic conflict in international relation)

Mengapa saya beri judul 'Triangle of Identity, Etnicity, and Nationality"? Karena identitas, etnisitas, dan nasionalitas saling bersinggungan satu sama lain. 
Saya akan jabarka satu per satu dari ketiga aspek dalam konflik etnis dalam HI ini :

1) Identitas
Defini secara sempit adalah 'who or what a person is'. Sedangkan definisi secara luas adalah, identitas menggambarkan norma dan nilai-nilai tertentu yang dianut oleh individu atau kelompok. 
Saat seseorang memperkenalkan diri dalam masyarakat, dia membawa latar belakangnya (strata, budaya, golongan, dll.) ikut serta di atas pundaknya.
Identitas dipahami sepenuhnya sebagai produk sosial dan tidak dapat mengada-ada di luar 'representasi kultural dan sosial'. Contoh : kulit hitam dan kulit putih (konstruksi sosial, opini dibangun oleh yang berkuasa atau yang berkepentingan).
Identitas dan Makna Politik.
Pandangan terhadap wanita berhijab atau bercadar di Timur Tengah dengan di Eropa tentu berbeda. Ini mengapa dikatakan identitas merupakan representasi kultural. Prancis melarang warganya untuk memakai simbol-simbol keagamaan atau peralatan keagamaan di tempat umum ( sekolah, rumah sakit, kantor). Contoh dari bahwa identitas dipengaruhi oleh politik suatu negara atau tempat.
Aliran punk yang dipelopori oleh pemuda-pemuda di Inggris merupakan contoh identitas yang terlahir akibat ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah Inggris. Mereka mengeksplorasikan kebebasannya melalui gaya rambut, gaya berpakaian, dan aliran musiknya. Protes ini merupakan akibat dari kelalaian pemerintah inggris dalam mensejahterakan rakyatnya pada tahun 1980 (sibuk mengurusi perang folkland).
Politik Identitas
Identitas --> simbolisasi yang mengandung diferensiasi dan mewakili citra --> politik identitas muncul ketika dasar-dasar identitas (ras, etnis, agama, dll.) bersinggungan dalam konteks kekuasaan. 
Identitas dan Studi Post-Colonial
- Konstruksi identitas seringkali dilakukan oleh colonizer terhadap colonized melalui bahasa, agama, budaya, dan stratifikasi sosial. 
- Digambarkan dalam konstruksi biner (berlawanan), seperti kuat-lemah, hitam-putih, beradab-barbar.  
- Menimbulkan ambivalensi (rasa kagum atau mengidolakan pihak yang di sisi lain juga dibencinya, mengagungkan penjajahnya dalam segala bidang) dalam identitas negara-negara colonized. 
Pikiran bahwa "bangsa kita lebih lemah karena kalah dari penjajah, dan oleh karena itu kita harus banyak belajar dari mereka" itulah yang merupakan produk penjajahan yang tanpa sadar melekat pada mental kita sampai detik ini.

2) Etnisitas (konsep sosial-budaya)
Entisitas adalah bentuk identitas yang tidak bisa dihilangkan sampai mati. Latar belakang etnis yang dimiliki seseorang akan terpikul di pundaknya setiap ia berinteraksi dengan masyarakat.
Konsistensi identitas etnis
Etnis adalah kelompok yang mendefinisikan diri sendiri sebagai berbeda dari kelompok lainnya dalam hal budaya (Gelliner, 1989).
Menurut Smith (1991), etnis adalah :
- kelompok orang dengan budaya yang sama
- punya mitos kuat tentang asal-usulnya
- adanya persamaan latar belakang sejarah
- bertempat tinggal di suatu wilayah
- "pemahaman intersubjektif" yang membuat batasan antara satu etnis dengan etnis lainnya.               

3) Nasionalitas (konsep politik)
Konsep nasionalitas dibangun atas dasar identitas budaya (sama dengan etnis), namun di dalamnya terdapat makna ideologi politik.
Nation, dipahami sebagai kelompok budaya yang memiliki kesadaran identitas (self-identified) yang ingin mencapai self-determination dari kelompok lain. Sehingga nasionalisme merupakan ideologi yang mendasari upaya pencapaian self-determination tersebut.
Contoh :
- pan arabism yang bersinggungan dalam konteks politik regional dengan pan turkism dan bangsa persia.
- zionisme yahudi dan ethno-nationalism palestina
- nasionalisme agresif nazi Jerman dan Serbia pasca hancurnya Yugoslavia.
Konsep negara bangsa
- negara menjadi sarana untuk mempromosikan dan mencapai tujuan sebuah bangsa
- negara menjadi institusi untuk mengkoordinir, mengorganisasikan, dan melaksanakan kebijakan yang didasarkan pada tujuan nasionalisme.
Pembentukan negara bangsa
  • civic-territorialism, negara berdasarkan multietnis yang mencoba untuk membangun nasionalitas melalui status legal, yaitu kewarganegaraan. 
  • demotic-ethno nationalism, berawal dari etnis yang seringkali eksklusif (terbatas kewarganegaraannya) karena berdasarkan pada persamaan budaya.
Civic-territorialism berdiri atas dasar kontrak berbagai jenis etnis yang bergabung menjadi suatu negara, dan bersifat plural. Sedangkan demotic diawali oleh self perceived ethnicity yang kemudian membangun kesadaran nasionalisme, sering bermasalah dengan pluralisme.



Selasa, 13 September 2011

Defining Europe (International Relation Europe)

Nah, saya baru dapet materi ini tadi siang di kelas HI Eropa pak Hikmawan Saefullah, atau akrab dipanggil papap or papski. Jadi, mumpung masih fresh saya mau ulas aja yaa dikit. Happy reading :)

Eropa dalam Etnologi, Historiografi, dan Geografi

Sebelumnya, apa sih eropa itu? nama eropa itu asalnya dari mana sih?

Etymology

Para sejarawan mengatakan : there was no consensus on the origin of the name. Yang artinya, nama benua eropa itu berasal dari berbagai sumber yang berbeda, dan jelas dikatakan bahwa tidak ada sumber yang menyebutkan nama yang sama untuk asal-muasal benua Eropa. Jika dilihat secara etimologi, maka ada beberapa asal dalam terciptanya nama 'Eropa' :
  • Hellenistic Myth : Phonician Princess Europe. Dari mitos yunani kuno, nama eropa diambil dari nama seorang putri di mediterania.
  • Greek : 'Broad Face' diambil dari dua suku kata yaitu Eurys (broad) dan Ops (face). Broad artinya lebar atau besar, sedangkan face artinya muka. Dapat dilihat dari perawakan fisik orang Eropa yang tinggi dan besar.
  • Acadian : 'Sunset' : Erubu (sunset). Diambil dari sebuah suku yang hidup di jaman yunani kuno dan romawi kuno. 
The majority reffered to the history of hellenistic myth (europe) whilst some reffered to antrophologic explanation (broad face).
Kemudian Robert Roswell Palmer dan Joel Colton mengatakan bahwa : there was no europe in ancient times. They used 'mediterania' for the name. 
Europe in Perspective
  1. Europe : A continent (Eropa sebagai Kontinen atau Benua). Dalam perspectif ini, benua Eropa dilihat dari sudut pandang geografik dan klimatologinya. Batas-batas garis lintang utara dan lintang selatan.
  2. Europe : The people. 
 - Neanderthals to homo sapiens, immigrants from central Asia. Ini merupakan fakta menarik bagi pihak-pihak yang rasis terhadap penduduk berkulit kuning bermata sipit (baca : China). Karea ternyata, penduduk asli eropa berasal dari kawasan timur atau Asia. Dan nenek moyang negara kita merupakan imigran China yang telah melalang-buana sehingga menciptakan banyak ras dalam peradaban dunia.
- Ancient Tribes : The slavs, the celts, germanic tribes, etc. 
- Etnicities/nationality : french, danish, english, irish, scottish, basque, spanish, roman, asian, african, arab, jewish, and kurdish.
- Religion : roman catholic, protestant, orthodox, christian, Islam, Judaism, atheism, and agnostic.    

3. Europe : Cultures
- What's culture exactly?
Kultur itu bisa berupa fisik ataupun non fisik. Kalau fisik seperti baju-baju adat, baju perang kuno, bangunan bersejarah (coloseum, big bang, etc.), dan lain-lain. Kalo non fisik seperti bahasa lokal, adat-istiadat.
Sebuah hal dikatakan kultur apabila hal tersebut memiliki nilai yang prestisius atau berharga, dan sifatnya, let say, objektif karena berasal dari ciptaan manusia itu sendiri. 
"People from culture, and the culture developes into civilization."
Nah, kemudian apa pula yang dimaksud dengan civilization ini?
Civil : adab atau beradab (adjective)
civilization : peradaban (kumpulan adab dan orang-orang yang beradab yang sudah terintegrasikan dalam sistem-sistem yang padu, ada infrastruktur dan teknologi.)
Element of civilization : territory, population, social dan political administration, military, philosophies, religion, system of economy, artifacts, art and literature. 
Tapi, yang terpenting dari semua aspek di atas adalah 'brain'. Atau lebih tepatnya kemampuan manusia mengolah otaknya untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran kreatif yang dapat membuat kemajuan bagi peradaban di sekitarnya. Pendeknya, sumber daya manusia yang handal. Jika semua elemen terpenuhi namun tidak ada manusia berkompeten untuk mengolahnya, maka yang terjadi adalah kesia-siaan belaka.
Lord Ragon dan John G. Jackson mengatakan : civilization as "literate culture".
- Europe : civilization
Ancient times, age of christianity, middle ages, and modern times (up to today). Sebelum yunani menemukan peradaban, Africa terlebih dulu memiliki peradaban yang cukup maju pada jaman itu. Jadi, ada sedikit kesalahan persepsi jika dikatakan bahwa eropa merupakan peradaban tertua dan merupakan centre of empire. Berikut ini urutan lahirnya peradaban di dunia :
* African / Egyptian empire (5300/3100-BCE)
* Greek empire (750-146 BCE)
* Roman empire (146 BCE-AD 455/476)
* Age of christianity (AD 1-today)
* The holy roman empire (AD 800-1806)
* Secular civilization : Renaissance
* European union.

Perlu diingat bahwa, peradaban eropa bisa maju pesat sampai sekarang karena adanya peradaban-peradaban sebelumnya yang bermigrasi ke eropa, seperti peradaban China dan Islam.

Senin, 12 September 2011

Mokal (MengOlah aKal)

sehat badan, sehat pikiran?
hidup itu susah atau senang?
bagaimana mengakali masalah-masalah dalam hidup?

Ketiga pertanyaan di atas disampaikan pak RMT, dosen filsafat ilmu, sebagai opening di kelas kami sore hari itu. Ah, jangan bertanya apa singkatan dari nama beliau, karna saya juga gak tau, belom tau tepatnya. Maklumlah baru dua minggu di Unpad.  Tapi, yang jelas beliau selalu menganalogikan singkatan namanya sebagai rumit. Jadi, RMT untuk 'rumit'. Dan yah, itu emang pas banget.

Untuk pertanyaan pertama, apakah sehat badan juga berarti sehat pikiran?
Kalo pak RMT beranggapan bahwa, orang yang punya fisik yang fit dan fresh otomatis akan menciptakan suatu kondisi pikiran yang segar juga. Tapi, dosen pendamping, pak Gilang, berkata bahwa justru dari pikiranlah ditentukan badan kita ini bisa sakit atau sehat. Ya, saya sepakat dengan pak Gilang.
Menurut saya, pikiran adalah kekuatan yang sangat besar. Alat kendali yang sangat hebat. Organ-organ tubuh kita tak akan bergerak kalau otak kita belom memproses perintah untuk menggerakkannya. Bahkan, pada beberapa orang, kekuatan pikiran menjadi suatu daya optional yang menakjubkan. Mereka dapat memindahkan barang dengan memfokuskan otak untuk melakukan perintah terhadap barang tersebut. Mungkin itu yang sering disebut kekuatan pikiran.
Coba perhatikan tubuh anda sendiri. Jika suasana hati anda sedang baik, pikiran anda terus  mengalirkan emosi-emosi positif dalam tubuh anda. Hasilnya, langkah kaki anda terasa lebih ringan dan senyum anda terukir cerah. hari pun dilalui dengan penuh semangat, kan?
Tapi, bandingkan dengan saat anda sedang badmood. Suasana hati yang buruk tanpa sadar membentuk temperamen anda. Anda jadi mudah marah, gampang sekali tersinggung, dan jangankan ngobrol santai, senyum aja males rasanya. hasilnya anda jadi gak semangat buat melakukan aktifitas.
Dari situ bisa saya simpulkan, bahwa pembentuk utama tubuh kita fit atau merasa fit adalah kekuatan pikiran kita. pikiran yang sakit pasti menyebabkan tubuh sakit juga, tapi tubuh yang sakit belom tentu memiliki pikiran yang sakit :)

Lanjut ke pertanyaan kedua, hidup itu senang atau susah sih?
Tergantung. Ini mungkin bener-bener jawaban yang klise ya, tapi ya itulah yang memang terjadi. Bukannya hidup ini memang klise yah?
Lagi-lagi berkaitan dengan kekuatan pikiran itu sendiri. Cara pandang anda mengenai hidup sangat menentukan bagaimana dinamika hidup anda. senangkah, sedihkah, atau datar-datar aja?
"Persepsi" yang kita bentuk dalam pikiran, tanpa sadar mengontrol langkah yang kita ambil dalam menyikapi hidup.
Cara kita menghadapi suatu masalah, kemudian juga cara kita menyelesaikan masalah itu. Contoh yang paling dekat dengan kehidupan saya (sebagai remaja) adalah fenomena patah hati. Seorang cewek (mengapa cewek? karena saya cewek) yang patah hati cenderung memiliki emosi yang lebih dalam dari pada seorang cowok yang patah hati (menurut pengalaman dari temen-temen). Cewek tidak gampang melupakan setiap kenangan dalam hubungannya, dan akan lebih lama dirundung tangis kesedihan. Terkadang beberapa cewek menjadi sangat melankolis, yang di beberapa aspek sangat merugikan cewek sebetulnya. Nangis sehari semalaman sampe mata bengkak, sampe lupa makan, sampe gak bergairah buat kuliah, kerja, dan sebagainya. Bener-bener kaya mayat hiduplah. Dan bener-bener menghilangkan aura kecantikan si cewek itu sendiri. Biasanya perilaku-perilaku demikian disebabkan oleh adanya pikiran yang merasa dirinya paling malang sedunia, dia merasa dunianya hancur bebarengan dengan putusnya hubungan dengan si doi, dll. Padahal kenyataannya kan gak begitu.
Lagi-lagi semuanya dibentuk oleh pikiran. Kalo dari awal kita udah berpikiran, wah gue gak bakal semangat kuliah lagi gara-gara diputusin dia!, maka itulah yang akan terjadi. Tapi coba kalo kita berusaha ngebentuk pikiran positif dari patah hati seperti, mungkin emang saatnya gue fokus kuliah, toh masih banyak cowok baik lain, jodoh gak akan lari!, akan beda cerita hidupnya kan?
So, be positive lah. Cause your world's on your own hand :))

Terakhir pertanyaan ketiga, gimana sih mengakali masalah-masalah dalam hidup kita?
Sebenernya sesuatu hal jadi masalah atau enggak itu kan kita sendiri yang menentukan. Tapi emang ada sih hal-hal universal yang jadi masalah bagi semua pihak, seperti bencana alam atau dajjal mungkin? lol :D
Masalah bagi si A belom tentu menjadi masalah bagi si B. Itu yang saya maksud dengan, masalah itu kita sendiri yang menjadikannya. Namun okelah, kalo kita tetep keukeuh nganggep itu masalah, gimana sih cara ngatasinnya?
Nah, di sinilah kita dibedakan oleh Allah dengan makhluk hidup lainnya, seperti binatang atau tumbuhan, punya akal! Dengan akal yang kita punya dan pendidikan yang kita peroleh selama ini, kita bisa menemukan solusi setiap masalah kita ASAL kita olah otak kita. Otak itu ibarat pisau, makin diasah makin tajam kan? Jadi, kalo otak kita yang super ini gak dipake, jadi tumpul dong. Gak ada bedanya sama makhluk yang gak berakal. *uups :p

Mengolah akal (mokal) berguna untuk mengantisipasi setiap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan.
Otak kita juga dituntut kritis terhadap perkembangan dalam hidup. Kenapa sih matahari terbitnya gak dari barat aja? Kenapa kalo Amerika agresi gak ada yang ngambil tindakan real buat mencegahnya? Dan sejuta pertanyaan lain seperti :
Kenapa Amerika bisa sangat leluasa menjarah emas dan minyak di negara lain, termasuk tanah air kita?
Kenapa cuman negara-negara berteknologi nano yang bisa menyedot SDA dan energi yang ada di bumi?
Lalu, saat semua orang di muka bumi ini percaya bahwa di tata surya kita ada 9 planet, tiba-tiba ada pihak yang mengkritisi bahwa sebenarnya planet cuma ada 8. Pertanyaannya, siapa sih yang dibohongi selama ini?
Ada suatu negara yang menemukan sebuah planet yang terbangun atas konstruksi berlian. Dapat dibayangkan, dengan memiliki planet berbahan dasar berlian, negara tersebut otomatis dapat membeli sebuah planet baru dan seisinya bukan??
Sebuah sentilan, negara kita sudah bisa ngapain aja hari gini? Inovasi apa aja yang sudah diciptakan? Penemuan besar apa yang sudah ditemukan? Dan langkah dahsyat apa yang sudah kita ambil selama ini??
Saya tertawa terbahak-bahak, tanpa sadar air mata meleleh di pipi. Hahahaa sungguh menyedihkan yah negara kita ini. Miris hati rasanya.
Kita cuma bisa menonton negara-negara lain berinovasi, kita cuma bisa manggut-manggut aja mengutip berbagai teori keilmuan dari negara lain, tanpa mengkritisi lebih lanjut. Kita cuma bisa terpukau, terkagum-kagum akan perjalanan ke bulan oleh Amerika dan sejumlah negara lainnya. Kita cuman bisa berdiskusi heboh menyaksikan kemajuan China yang spektakuler. Ya, cuman bisa diskusi kosong, mengutip teori-teori hebat, dan memakai produk jadi. Itulah.
Hukum yang melandasi negara ini, perundang-undangan, semuanya disunting dengan adaptasi seperlunya dari undang-undang Belanda. Yang sekarang terlihat, tidak semuanya cocok dengan kondisi bangsa yang unik. what else??

Kita, mahasiswa/mahasiswi, disebut sebagai agent of change. Agen perubahan! Wow, betapa kerennya. Perubahan memang harus dimulai dari sekarang, dari generasi muda, dari lingkungan terdekat kita, dan dari hal yang paling remeh. Gak usah muluk-muluk pengen bikin senjata nuklir, gak usah gembar-gembor bicara soal global warming, kalau kamu dan lawan bicaramu merupakan partisipan sejati kerusakan global! Itu munafik namanya yah?
mulai aja dari hal paling remeh sekalipun, asal konsisten pasti berdampak besar buat masa depan. entah masa depanmu atau orang lain.
jangan lagi terpaku dengan antologi-antologi yang kaku, perhatikan aksiologinya! Pelajari daerah sekitar rumahmu dan ciptakan penyelesaian yang memang sesuai dengan kondisi (baik kultur, geografis, maupun latar belakangnya) daerah tersebut. Jangan copas daerah lain, beda hasilnya!

Okee, at least happy trying universe :))
















Task Disaster : Kewarganegaraan

KETAHANAN NASIONAL :
GEMERINCING NII (NEGARA ISLAM INDONESIA)

I.                   Pengertian Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma eka karma) :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat indonesia.
2. Ancama dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.

II.                Ketahanan Nasional Indonesia
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Dewasa ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia. Dapat dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasianal. Ketahanan Nasional baru dikenal sejak permulaan tahun 60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu. Disamping itu belum pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh tentang ketahanan nasional. Istilah ketahanan nasional pada waktu itu dipakai dalam rangka pembahasan masalah pembinaan ter itorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya.
Walaupun banyak instansi maupun perorangan pada waktu itu menggunakan istilah ketahanan nasional, namun lembaga yang secara serius dan terus-menerus mempelajari dan membahas masalah ketahanan nasional adalah lembaga pertahanan nasional atau lemhanas. Sejak Lemhanas didirikan pada tahun 1965, maka masalah ketahanan nasional selalu memperoleh perhatian yang besar.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang, telah dihasilkan tiga konsepsi.Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konspsi pertama yaitu :
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan, ancaman ,hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas , kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan , maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta ganguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan kelangsungan hidup.
Dalam pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia Jendral Suharto di depan siding DPR tanggal 16 Agustus 1975, dikatakan bahwa ketahanan nsional adalah tingkat keadaan dan keuletan dan ketangguhan bahwa Indonesia dalam menghimpun dan mengarahkan kesungguhan kemampuan nasional yang ada sehingga merupakan kekuatan nasional yang mampu dan sanggup menghadapi setiap ancaman d an tantangan terhadap keutuhanan maupun kepribadian bangsa dan mempertahankan kehidupan dabn kelangsungan cita-citanya.
Karena keadaan selalu berkembang serta bahaya dan tantangan selalu berubah, maka ketahanan nasional itu juga harus dikembangkan dan dibina agar memadai dengan perkembangan keadaan. Karena itu ketahanan nasional itu bersift dinamis, bukan statis.
Ikhtiar untuk mewujudkan ketahanan nasional yang kokoh ini bukanlah hl baru bagi kita. Tetapiu pembinaan dan peningkatannya sesuai dengan kebutuhan kemampuan dan fasililitas yang tersedi pula.
Pembinaan ketahanan nasional kita dilakukan dipelgai bidang : ideology , poluitik, ekonomi , sosial budaya dan hankam, baik secara serempak maupun menurut prioritas kebutuhan kita.
2. Perwujudan Ketahanan Nasional Indonesia dalan Trigarta
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia, maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu kepulauan, yang menurut wujud kedalam, terdiri dari daerah air dengan ribuan pulau-pulau didalamnya. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timr.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia. Karena kedudukannya yagn strategis itu, dipandang dari tiga segi kesejahtraan dibidang politik, ekonomi dan sosial budaya Indonesia telah banyak mengalami pertemuan dengan pengaruh pihak asing (akulturasi).
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulau diantaranya yang dialami penduduk. Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung barat sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200 mil, secara geografis kepulauan Indonesia dapat dibagi 4 kelompok pulau-pulau ialah :
1) Sunda besar yang terdiri dari pulau sumtra, jawa , kalimntan , dan sulwesi.
2) Sunda kecil yang dikenal sebagai nusa tenggara.
3) Maluku, yang terdiri dari pulau-pulau diantara Sulawesi dan Irian Jaya.
4) Irian jaya.
b.         Aspek Keadaan dan Sumber-sumber Kekayaaan Alam
Telah dijelaskan, bahwa sumber-sumber alam terdapat diatmosfir ,dipermukaan bumi temasuk laut dn perairan dan didalam bumi. Karena itu sumber-sumbe alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas apalagi dimna Indonesia terkenal sebagai Negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang dapat dikatakan berlimpah-limpah.
Sebagai gambaran umum, disini dibatasi pada sumber-sumber alam termasuk : sumber-sumber pelican atau mineral : sumber-sumber nabati atau flora dan sumber-sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan, bahwa Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-bahan galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri disamping sumber-sumber tenaga lain.

Perihal sumber nabati atau flora dapat dikemukakan bahwa di Indonesia telah ditemukan kira-kira 4000 jenis pohon-pohonan, kira-kira 1500 jenis paku-pakuan, dan kira-kira 5000 jenis anggrek. Adapula yang mengatakan (van stenis) bahwa disini terdapat 25000 jenis tumbuh-tumbuhan (angiospermas) dan jenis tumbuh-tumbuhan paku-pakuan (pteridopit). Diantara tumbuh-tumbuhan itu, yang memang berasal dari Inodonesia ada, tetapi adapula yang dimasukkan ke Indonesia dari luar.
c.         Aspek Penduduk
sebagai gambaran umum mengenai penduduk di dindonesia akan dijelaskan soal-soal seperti berikut jumlah serta pembatasan penduduk distribusi secara geografis diseluruh Indonesia dan sebagai akibat sehubungan dengan pertambangan serta penyebaran dan komposisi penduduk.
Perihal jumlah serta pertambangan penduduk dapat diutarakan, bahwa menurut dugaan, wabah-wabah penyakit, kerusakan pohon,jumlah kematian yagn tinggi yang disertai dengan gangguan ketertiban dan keamanan umum, dalam abad XVIII, telah banyak menekan jumlah dan perkembangan penduduk, sehingga jumlah penduduk di jawa-madura diperkirakan hanya mencapai 5.000.000 jiwa, pada waktu itu. Bahan-bahan tentang keadaan penduduk diluar Jawa-Madura belum dikenal waktu itu, namun disanapun diduga jumlahanya ditekan ole keadaan-keadaan seperti tersebut diatas.
3. Perwujudan Tannas Indonesia Dalam Pancagatra
I. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah sebagai berikut
a. agar Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara baik maka ditetapkan oleh MPR RI ketetapan no II/MPR/1983 tanggal 22 Maret 1978 tentang pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) atau yang kita kenal dengan eka prasetia pancakarsa yang artinya monoloyalitas/satu kesatuan terhadap lima kehendak
b. pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila tidak merupakan tafsir pancasila sebagai dasar negara.
c. P4 merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia.
d. Pancasila telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam UUD. 1945
e. Untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan warga masyarakat.
II. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik
a. tingkat ketahanan nasional dibidang politik ditentukan oleh kemampuan sistem politik yang dianut dalam menanggulangi segala bentuk tantangan dan ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia
b. sistem demokrasi liberal, sistem pemerintahan yang relatif stabil dapat
bertahan selama bertahun-tahun, akan tetapi tidak menghasilkan pemerintahan yang stabil.
c. dekrit Presiden pada tang 5 Juli 1959 kembali ke UUD 1945 akan tetapi didalam kenyataannya kita melaksanakan demokrasi terpimpin yang mendekatkan “kediktatoran” hal ini bertentangan dengan jiwa pancasila.
d. Pada pemerintahan orde baru (sejak 1966) kita melaksanakan UUD kenegaraan tahun 1968 Presiden RI menjelaskan tentang demokrasi Pancasila yang hukum dasar telah diatur dalam UUD 1945.
III. Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Dalam melaksanakan kegiatan perekonomian negara kita pernah
Melaksanakan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi terpimpin dengan deklarasi ekonomi. Akan tetapi kedua sistem ekonomi tersebut tidak mencapai sasaran karena kedua-duanya tidak berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Setelah sistem pemerintahan orde baru kita memakai sistem ekonomi pancasila. Pembangunan ekonomi yang berdasarkan pada demokrasi ekonomi menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Pembangunan itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
b. cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
c. bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber keuangan dan kekayaan negara digunakan dengan permufakatn lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaan ada pada lembaga lembaga tertentu.
e. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta mempunyai hak akan dipekerjakan dan penghidupan yang layak.
f. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
g. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.

III.             Contoh Kasus Ketahanan Nasional
JAKARTA--MICOM: "Revitalisasi nilai-nilai Pancasila guna memantapkan persatuan dan kesatuan melalui forum dialog antarkomponen bangsa dalam rangka ketahanan nasional" menjadi tema diskusi panel yang digelar Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, Selasa (31/5).
Kegiatan itu sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dan kepedulian Lemhanas atas keresahan publik akibat terjadinya pergeseran pemahaman dan implementasi nilai luhur Pancasila, sekaligus memperingati hari kelahiran Pancasila pada 1 Juni 2011.
Fokus diskusi itu adalah pengembangan metode dialogis antara komponen bangsa, untuk menemukan pola pemantapan yang sesuai dengan nilai luhur Pancasila, yang berakar pada budaya dari berbagai suku bangsa dihadapkan pada tantangan bangsa yang semakin kompleks.
Sebagai pembicara adalah Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia Dr Yudi Latif dan Tenaga Profesional Bidang Kesejarahan Lemhanas Dr Anhar Gonggong. "Kita sudah punya fundamen yang luar biasa yaitu Pancasila. Akar kesejarahan yang jauh mengakar ke dalam dan punya tujuan yang jauh menjulang ke langit. Maka dari itu Pancasila menjadi hal yang luar biasa sebagai pewaris sejarah bangsa. Kekayaan dalam nilai-nilai Pancasila sangat luar biasa kalau kita punya subjektivitas untuk menggali dan mengamalkannya," ujar Yudi Latief.
Menurut Anhar Gonggong, kegagalan dalam Pancasila terletak pada orang yang menafsirkannya. Anhar mengatakan setiap kali pemerintah mau melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kebijakan, harusnya dasarnya adalah Pancasila.
"Pancasiaiskah keinginan DPR membangun gedung seharga 1,3 triliun ditengah-tengah masih ada sekian juta masyarakat di satu kecamatan di Jawa Tengah yang penduduknya seluruhnya idiot? Pertanyaannya lebih penting mana gedung yang diduduki DPR yang gak jelas kerjanya apa, dibanding tujuan bernegara PAncasila yaitu menciptakan kehidupan yang sejahtera secara ekonomi dan religius," ujar Anshar Gonggong.




IV.             Kesimpulan

1.         Ketahanan nasional adalah : kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan,serta gangguan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang secara langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan Negara
2.         Perkembangan dan asas-asas konsepsi ketahanan nasional Indonesia.
i. Perjuangan dan kemampuan bangsa Indonesia
ii. Perkembangan konsepsi ketahanan nasional
iii. Asas-asas dan kebijaksanaan umum.
3. Perwujudan nasional dalam pancagatra
i. Ketahanan nasional dibidang ideologi,
ii. Ketahanan nasional dibidang politik,
iii. Ketahanan nasional dibidang ekonomi,
iv. Ketahanan nasional dibidang sosbud,
v. Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan

Ketahanan nasional dianalisis berdasarkan pembidangan kehidupan nasional. Bangsa Indonesia membagi kehidupannya secara global kedalam delapan gatra. Trigatra mencakup unsur-unsur alam yang terdiri atas kondisi geografis negara, kekayaan alam, dan keadaan serta kemampuan penduduk. Aspek pancagatra mencakup unsur-unsur sosial yang meliputi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam.

Task Disaster : Sistem Sosial Budaya Indonesia (analisis konflik)

KONFLIK DI TARAKAN :
BENTROK ANTARETNIS ATAU MURNI KONFLIK INDIVIDUAL?

Main Problem : Terjadi konflik di Kota Tarakan, Kalimantan Timur antara suku asli di Kalimantan dengan suku pendatang. Konflik ini dipicu oleh tewasnya seorang penduduk local bernama Abdullah Salim dalam sebuah perkelahian.
Penyebab konflik ini adalah kesenjangan social yang sangat lebar antara suku asli Kalimantan dengan suku pendatang. Suku pendatang lebih mendominasi hampir di semua lini sector pemerintahan, ekonomi, da social. Dan tidak ada suku pribumi yang menduduki jabatan tinggi. Kemudian kerusuhan antaretnis itu sendiri dipicu dengan adanya peristiwa pemalaka antara seorang warga satu etnis kepada warga etnis lainnya yang menimbulkan perkelahian dan berbuntut kematian seorang warga local.

Alternative Solution : Dengan melihat runtutan peristiwa di atas, telah dilakukan penanganan-penanganan oleh Polri untuk menguak kasus tersebut. Polri menilai kasus ini bukanlah perang antarsuku, namun konflik individual. Akibat dari peristiwa itu, ratusan warga membakar empat rumah di kawasan Juata Kerikil dan mencari orang yang membunuh rekannya. Saat ini Polri tengah mengusut pelaku dalam perkelahian yang menyebabkan tewasnya Abdullah Salim. Dan juga melakukan pengamanan terhadap daerah tersebut agar konflik tidak meluas ke Tarakan kota. Perlu juga dilakukan pendekatan sosiologis dan psikologis yang dilakukan oleh para tokoh daerah setempat ke rumah-rumah warga sebagai langkah preventif untuk mengurangi pemicu kerusuhan. Dan perombakan struktur berbagai sector seperti pemerintahan, ekonomi, dan social, agar setiap suku mendapat jatah yang adil dalam partisipasi pengembangan wilayah.

Solution :
1)    Analisis Positif. Dengan dilakukannya pengamanan wilayah oleh Polri dan juga penahanan pelaku-pelaku pembunuhan, maka gejolak konflik antaretnis dapat diredam. Masyarakat pun dapat kembali melanjutka aktivitasnya sehari-hari. Aspek preventif pun penting dilakukan ke setiap warga, agar setiap individu menyadari pentingnya rasa persatuan dalam suatu Negara dan juga memotivasi tumbuhnya sikap tenggang rasa dan toleransi antarsuku untuk mewujudkan perdamaian lingkungan. Pembagian tempat di berbagai sector pemerintahan, social, dan ekonomi juga merupakan factor terpenting untuk menghapuskan, minimal mengurangi kesenjangan social yang tercipta antarmasyarakat.
2)    Analisis Negatif. Penahanan yang dilakukan oleh Polri tidak menjamin konflik antarsuku berhenti sampai di situ. Dendam yang muncul oleh terbunuhnya salah seorang warga suku dapat menjadi dendam kesumat yang dapat menjadi bom waktu suatu saat nanti. Pembagian tempat di sejumlah bidang juga tidak mudah dilakukan, karena sudah menjadi penyakit apabila seseorang sudah nyaman duduk di bangku kekuasaannya, maka orang tersebut tidak akan pernah rela lengser untuk berbagi kesempatan.

Plan Action :
-       Pendekatan sosiologis dan psikologis yang dilakukan oleh masing-masing tetua suku dengan cara penyuluhan ke rumah-rumah secara teratur.
-       Peningkatan keamanan yang dilakukan oleh aparat setempat di setiap daerah, baik yang rawan konflik atau tidak secara konsisten.
-       Membuka kesempatan lapangan kerja yang luas di berbagai aspek kehidupan.
-       Pengadaan berbagai kegiatan menarik untuk menumbuhkan keakraban antarsuku (games, perlombaan di hari-hari tertentu, dll.)

Recommendation : Peran pemerintahan setempat dan Polri bekerja sama dengan tetua adat dari setiap suku dan tokoh agama setempat untuk langsung turun ke masyarakat. Juga andil media massa dalam memunculkan rasa cinta damai di setiap individu.